Jakarta, 3 Juli 2020. Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian selaku Ketua Dewan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) Indonesia telah menginisiasi terobosan dalam memantau monitoring implementasi Annual Priority ASEAN Economic Community (AEC) Blueprint 2025. Sistem ini disebut dengan STORMEA dan dibangun secara teknis oleh Keasdepan Kerjasama Ekonomi Regional & Sub Regional, Kemenko Perekonomian. STROMEA bertujuan untuk memangkas beberapa prosedur dalam monitoring Annual Priority AEC 2025, sehingga proses pelaksanaannya tidak dihalangi oleh jarak dan waktu, serta menghasilkan data yang akurat dan real time. Pada pelaksanaannya, STORMEA melibatkan 20 kementerian/lembaga yang terdiri atas 46 focal point.
Hasil pemantauan STORMEA akan menjadi alat check atas assessment yang dilakukan Sekretariat ASEAN atas pelaksanaan Annual Priority AEC 2025. Hasil pemantauan tersebut akan menjadi laporan Menko Perekonomian selaku AEC Council Minister kepada Presiden yang biasanya dilakukan pada Pertemuan AEC Council Minister yang dilakukan dua kali dalam setahun. Dalam pelaksanaannya, STORMEA akan diintegrasikan kedalam web Kemenko Bidang Perekonomian menjadi sub domain dari AEC Council Indonesia
Jumlah annual priority yang dimonitor berbeda-beda tiap tahunnya, tetapi jumlahnya sekitar 150-an yang tersebar di berbagai kementerian/Lembaga, Selama ini, untuk memonitor annual priority dilakukan secara konvensional dan manual melalui rapat koordinasi yang dipimpin oleh Asisten Deputi Kerjasama Ekonomi Regional dan Sub Regional, Kemenko Perekonomian dan komunikasi persuratan via e-mail/whatsapp. Metode seperti ini dirasa kurang efektif karena status implementasi harus menunggu laporan dari K/L terkait yang terkadang membutuhkan waktu yang cukup lama. Sementara itu kecepatan dan akurasi implementasi annual priority semakin mendesak dibutuhkan.
Untuk memulai penggunaan STORMEA, pada bulan Juni 2020 telah dilakukan konsolidasi dan uji coba STORMEA yang melibatkan unsur internal Kemenko Perekonomian, Kementerian Perdagangan. Juga dilakukan sosilisasi pengenalan dengan K/L terkait, dan tahap selanjutnya adalah pengisian Annual Priority pada STORMEA tersebut. Diharapkan penyempurnaan sistim ini dapat terus berjalan, sehingga kedepannya sistim monitoring ini dapat juga diadopsi menjadi model bagi pengembangan program Monev lainnya.